Biografi pahlawan nasional : Abdoel Moeis
Salah
seorang Pahlawan Nasional yang dikukuhkan pertama kali oleh Presiden RI,
Soekarno. Beliau adalah seorang politikus, wartawan sekaligus sastrawan yang
lahir di Sungai Puar, Agam, Sumatera Barat pada 3 Juli 1883 dan meinggal di
Bandung, Jawa Barat, 17 Juni 1959 di usianya yang ke-75. Ayahnya adalah seorang
demang yang menentang keras kebijakan Belanda di daerah Agam. Abdul Muis
merupakan pengurus Sarekat Islam dan mendirikan komite Bumiputera bersama Ki Hadjar
Dewantara. Beberapa kali dipenjara karena dianggap menghasut rakyat menolak
kerja rodi dan menentang pajak yahg memberatkan masyarakat Minangkabau,
dilarang tinggal di Sumatera Barat dan diasingkan di Garut, Jawa Barat.
Biografi pahlawan nasional : Pangeran Antasari
Beliau merupakan pahlawan nasional dari daerah
Banjarmasin. Sultan Banjar yang semasa mudanya bernama Gusti Inu Kartapati ini
lahir sekitar tahun 1809 di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar dan meninggal pada
umur 53 tahun di Bayan Begok. Memiliki 11 orang anak, terdiri dari 3
putera dan 8 puteri. Pangeran Antasari berjuang melawan Belanda dengan gagah
berani. Berbagai upaya dilakukan pihak Belanda untuk membujuk Pangeran Antasari
supaya menyerah namun selalu gagal.
Beliau wafat setelah menderita sakit paru-paru dan cacar.
Perjuangannya diteruskan oleh puteranya, Muhammad Seman. Untuk mengenang
jasanya, Kalimantan Selatan dijuluki Bumi Antasari dan diabadikan dalam uang
kertas nominal Rp2000
Biografi pahlawan nasional :
Sisingamangaraja XII
Raja Batak Toba ini dikenal dengan taktik gerilyanya
yang memusingkan Belanda. Dilahirkan pada tahun 1845 dan meninggal 62 tahun
kemudian. Raja yang bergelar Ompu Pulo Batu ini nama kecilnya adalah patuan
Bosar. Beliau menentang praktek monopoli Belanda di tanah Batak dan melancarkan
taktik gerilya ke setiap pos-pos Belanda. Sisingamangaraja menghembuskan nafas
terakhirnya di desa Si Onom Hudon. Dalam keadaan terdesak, beliau masih pantang
menyerah. Akhirnya sebuah peluru Belanda bersarang di dadanya. Kedua putera dan
seorang puterinya juga turut gugur pada saat itu. Setelah wafat mayat diarak
untuk dipertontonkan pada masyarakat Toba dan dimakamkan Belanda secara militer
di Silindung. Saat ini makamnya telah dipindahkan ke Makam Pahlawan Nasional di
Balige. Untuk mengenang kepahlawanannya, hampir di seluruh Indonesia, namanya
dipergunakan sebagai nama jalan.
Biografi pahlawan nasional :
Pattimura
ikenal juga sebagai Thomas Matulessy, putra Maluku kelahiran
1873. Berdasarkan penulis biografi versi pemerintah, M. Sapija, Pattimura
merupakan keturunan bangsawan. Kakeknya adalah putra raja di daerah kepulauan
Seram. Sempat mengenyam pendidikan militer berpangkat sersan di kemiliteran
Inggris. Tahun 1816, Inggris menyerahkan kekuasaannya pada pihak Belanda dan
mulai menetapkan kebijakan-kebijakan politik yang memberatkan rakyat Maluku.
Para petinggi setempat serta rakyat Maluku akhirnya mengangkat senjata melawan
kebijakan tersebut. Oleh sekitarnya, Pattimura kemudian diangkat sebagai
pemimpin karena pengalamannya di dunia militer. Berkat kepiawannya mengatur
strategi, logistik dan membangun benteng pertahanan, ia berhasil menarik
perhatian kerajaan-kerajaan di ternate, Tidore, Bali, Jawa, dan Bali. Perang
berskala besar ini meliputi peperangan darat dan laut. Belanda akhirnya
berhasil menangkap Pattimura setelah melancarkan politik adu domba serta tipu
muslihat dan mengirimnya ke tiang gantungan pada 16 Desember 1817.
Biografi pahlawan nasional :
Soekarno
Beliau adalah salah seorang pendiri bangsa Indonesia,
proklamator, pencetus Pancasila sekaligus bapak bangsa. Lahir di Surabaya, 6
Juni 1901 dengan nama Koesno Sosrodihardjo. Karena sering sakit-sakitan, maka
saat berumur lima tahun, namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya, Raden
Soekemi Sosrodihardjo. Ibunya adalah Ida Ayu Nyoman Rai, keturunan bangsawan
Bali. Masa kecil Soekarno dihabiskan di Tulung Agung bersama kakeknya, Raden
Hardjokromo. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolahnya, Soekarno
memilih untuk melanjutkan studinya di Technische Hoogeschool te Bandoeng (kini
ITB) mengambil jurusan Teknik Sipil. Di masa mudanya, beliau sangat aktif
di beberapa organisasi seperti Jong Java, Jawa Hokkokai, Pusat Tenaga Rakyat
(Putera), BPUPKI dan PPKI. Aktifitas inilah yang mempertemukannya dengan Mohammad
Hatta dan membawanya aktif dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia seperti
merumuskan Pancasila, UUD 1945, dasar-dasar pemerintahan Indonesia meliputi
perumusan naskah proklamasi kemerdekaan. Sinar sang Putera Fajar ini mulai
meredup tatkala merebaknya aksi G30S/PKI. Penyebabnya adalah keputusan beliau
yang menolak membubarkan PKI karena bertentangan dengan paham Nasakom
(Nasional, Agama, dan Komunisme). Seiring dengan itu kesehatannya pun memburuk.
Sang Proklamator didiagnosa mengidap gangguan ginjal dan disarankan untuk
menjalani langkah medis namun menolak dan memilih untuk tetap menjalani
pengobatan tradisional. 5 tahun kemudian, tepatnya 21 Juni 1970, Soekarno
menghembuskan nafas terakhirnya. Beliau dimakamkan di Blitar, Jawa Timur.
Pemerintah kemudian menetapkan masa berkabung selama tujuh hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar